Setahun, Kehilangan Dokter dan Jatah Obat Sekaligus

Written By Unknown on Sabtu, 17 Januari 2015 | 12.42

SURYA.co.id | TRENGGALEK - Tahun 2014 lalu menjadi masa paling menjengkelkan buat Yoso Mihardi. Sederet layanan dan fasilitas kesehatan yang biasa diterimanya menghilang.

Sudah dokter pendampingnya menghilang, Yoso juga harus membeli sendiri obat-obat cuci darah yang sebelumnya diterima gratis.

Yoso Mihardi baru merasa tertolong saat RSUD Dr Soedomo Trenggalek meluncurkan tujuh unit mesin cuci darah, 13 Desember lalu.

Sebab pejabat di Dinas PU Pengairan Pemkab Trenggalek itu, selama ini harus cuci darah di Kediri. Selama ini sejumlah obat cuci darah juga tidak ditanggung oleh BPJS.

"Entah bagaimana, saat di Kediri dulu beberapa obat harus saya beli sendiri. Sementara saat pindah ke Trenggalek, semua ditanggung sepenuhnya. Saya sampai heran, apa yang membedakan?" ucapnya.

Yoso mulai mengalami kerusakan ginjal sejak tiga tahun lalu. Bermula dari sakit batu ginjal, Yoso sempat melakukan dua kali operasi.

Dari upaya penyembuhan tersebut, terdapat penyakit lain yang menyertai.

Ginjal Yoso mengalami infeksi. Selain itu ada gejala diabetes dan gangguan tekanan darah. Fungsi ginjal juga terus mengalami penurunan.

Mantan Kabag Humas Pemkab Trenggalek ini pun harus menjalani cuci darah.

Ia sempat enam bulan menjalani cuci darah di Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang. Maklum saja, di RSUD Dr Soedomo belum ada fasilitas cuci darah.

"Awal-awal saya sempat di Syaiful Anwar, karena di situ rumah sakit rujukan yang paling dekat," ungkap Yoso.

Kemudian Yoso pindah ke Kediri, dengan alasan lebih dekat dari Trenggalek.

Sebagai PNS, semua biaya cuci darah tersebut ditanggung oleh program Asuransi Kesehatan (Askes).

Namun perubahan terjadi pada 1 Januari 2014. Saat itu layanan Askes berubah menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Fasilitas Askes yang selama ini diterimanya jauh berkurang. Sejumlah obat cuci darah tidak lagi ditanggung.

"Kalau vitamin cair memang harus beli. Sejak di Syaiful Anwar dulu juga beli," terangnya.

Seingat Yoso, etil klorida dan hemapo tidak lagi ditanggung. Dua cairan tersebut untuk mempertahankan kadar hemoglobin (HB) di dalam darah. Sebab jika kadar HB terlalu rendah, pasien cuci darah harus melakukan transfusi.

Penghapusan fasilitas obat ini dinilai aneh. Sebab setiap bulan gaji Yoso masih dipotong untuk iuran asuransi kesehatan. Nilainya pun tidak berubah.

Tapi ternyata fasilitas yang diterima justru berubah. Untuk mendapatkan dua obat tersebut Yoso harus membeli sekitar Rp 300.000.

Satu lagi layanan yang hilang, kata Yoso, adalah pendampingan dari dokter selama melakukan cuci darah.

Dalam setahun, layanan pendampingan itu tidak pernah diterimanya.

Yoso sempat bertanya seputar berkurangnya fasilitas dan layanan kesehatan yang diterimanya. Namun tidak ada jawaban yang pasti.

"Saya protes lewat kawan-kawan LSM," katanya.

Namun semua keluhan tersebut seolah sirna, saat RSUD dr Soedomo Trenggalek telah mempunyai tujuh mesin cuci darah.

Yoso menjadi pasien cuci darah pertama, saat mesin ini mulai dioperasikan 13 Desember lalu. Di rumah sakit ini, semua fasilitas Askes seperti dikembalikan.

Keperluan obat untuk cuci darah diberikan secara gratis. Hanya injeksi vitamin cair yang tetap membayar sendiri.

Selama proses cuci darah, Yoso juga mendapat pendampingan dari dokter.

Dokter juga sering memberikan resep obat-obat tertentu. Semua obat tersebut juga diberikan secara gratis.

Sebagai PNS dengan golongan IV, Yoso juga mendapat fasilitas kelas utama di rumah sakit ini.

"Kalau sekarang semua sudah normal. Sudah seperti dulu lagi, semua fasilitas diberikan secara gratis," tandasnya. (day)

Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA


Anda sedang membaca artikel tentang

Setahun, Kehilangan Dokter dan Jatah Obat Sekaligus

Dengan url

http://cahayapost.blogspot.com/2015/01/setahun-kehilangan-dokter-dan-jatah.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Setahun, Kehilangan Dokter dan Jatah Obat Sekaligus

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Setahun, Kehilangan Dokter dan Jatah Obat Sekaligus

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger