Banyak Obat Tak Masuk Fornas, Perlu Evaluasi Daftar Obat-obatan

Written By Unknown on Sabtu, 17 Januari 2015 | 12.42

SURYA.co.id | SURABAYA - Direktur RSU dr Soetomo, dr Dodo Anondo MPH memberikan pujian dan kritik evaluasi pelaksanaan BPJS.

Pujian diberikan untuk pembayaran klaim. Rumah sakit yang setiap hari dijubeli lebih dari 5.000 pasien BPJS tersebut, selama setahun ini tidak pernah mengalami kesulitan mencairkan klaim dananya.

"Sejauh ini pembayaran klaim lancar. Totalnya rata-rata Rp 40 miliar hingga Rp 50 miliar per bulan," jelasnya.

Di luar urusan klaim, Dodo memberikan masuk pentingnya evaluasi beberapa hal.

Di antaranya tentang alat-alat kesehatan yang tidak masuk dalam daftar klaim.

"Ada alat-alat kesehatan yang harusnya dicover BPJS. Alat-alat ini menjadi satu-satunya solusi untuk menyelamatkan pasien, tapi tidak dicover," kata Dodo.

Selama ini rumah RSU dr Soetomo, seringkali harus memberikan alat-alat itu.

"Kami harus tetap memasangnya meski ujung-ujungnya ternyata tidak bisa diklaim," pungkasnya.

Evaluasi lebih penting lagi adalah daftar obat-obatan. Masih banyak obat yang tidak masuk dalam Formularium Nasional (Fornas) atau daftar obat BPJS.

Padahal obat-obat itu menjadi kebutuhan dasar bagi pasien.

"Ini juga yang harus dievaluasi. Begitu juga dengan aturan perundangannya harus ditinjau lagi. Prinsipnya tidak boleh merugikan pasien dan tidak merugikan dokter," pungkas dia.

Pernyataan Dodo dibenarkan dokter yang sehari-hari bertugas di salah satu RS di Surabaya. Menurutnya daftar jenis obat BPJS paling mendesak dievaluasi.

Dia lantas menggunakan contoh obat Metamizole yang biasa dipergunakan untuk menurunkan demam pasien dan sebagai penghilang rasa sakit.

Di apotek-apotek umum, obat ini biasanya dihargai Rp 11.000. Namun di apotek-apotek yang dikelola RS, harganya Rp 8.000 hingga Rp 9.000.

Dalam kondisi mendesak, obat ini sangat dibutuhkan. Sayangnya, obat ini tidak masuk daftar fornas.

Rumah sakit memang menyediakan, tapi jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah pasien yang terus meningkat.

Saat obat-obatan ini habis, mau tak mau keluarga pasien harus membeli sendiri di luar.

Tetapi hal ini juga cukup beresiko. Dalam beberapa kasus, pasien tidak bisa menunggu lebih lama.

Untuk mengantisipasi, para dokter sepakat untuk patungan membeli sendiri Metamizole sebagai cadangan ketika persediaan rumah sakit telah habis.

"Sehingga ketika ada pasien yang butuh dan persediaan di RS habis, bisa langsung ambil dari hasil patungan itu tadi. Kalau menyuruh keluarga pasien beli di luar, itu buang-buang waktu," tuturnya.

Prosedur juga kerap merepotkan pasien. Kondisi ini membuat sejumlah dokter bersiasat untuk menolong meski berbenturan dengan aturan.

Pernah suatu kali, pasien BPJS harus dipindahkan ke layanan yang lebih intensif karena munculnya situasi kegawatan yang baru. Tapi itu tidak mudah.

Ketentuan menggariskan, pasien BPJS yang sudah menjalani rawat inap, tidak akan ditanggung lagi pengobatannya saat pindah ke layanan intensif.

Siasat dokter dilakukan dengan meminta pasien pulang paksa (PP).

Baru setelah prosedur itu dijalankan, pasien langsung dibawa ke layanan intensif dengan jenis penyakit baru.

"Misalnya pasien mengalami komplikasi saat sedang menjalani rawat inap, maka kami melakukan prosedur pulang paksa dan memasukkannya kembali ke intensif dengan jenis penyakit baru yang muncul dari komplikasinya. Dengan demikian, pasien ini masih bisa mendapat tanggungan dari BPJS," bebernya.

Tetapi siasat itu tidak lagi mereka lakukan. Sistem yang bisa merugikan pasien itu, belum lama ini telah dievaluasi dan diubah sehingga pasien yang menjalani rawat inap sudah bisa dipindahkan ke layanan intensif dengan tetap mendapat tanggungan BPJS Kesehatan. (ben)

Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA


Anda sedang membaca artikel tentang

Banyak Obat Tak Masuk Fornas, Perlu Evaluasi Daftar Obat-obatan

Dengan url

http://cahayapost.blogspot.com/2015/01/banyak-obat-tak-masuk-fornas-perlu.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Banyak Obat Tak Masuk Fornas, Perlu Evaluasi Daftar Obat-obatan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Banyak Obat Tak Masuk Fornas, Perlu Evaluasi Daftar Obat-obatan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger