Diduga Bocor, Warung dan Karaoke Banyak yang Tutup

Written By Unknown on Jumat, 23 Mei 2014 | 12.42

SURYA Online,MADIUN- Petugas gabungan yang melaksanakan razia di komplek puluhan warung remang-remang serta kafe dan karaoke yang ada di Jalur Surabaya - Madiun, tapatnya By Pass Desa Petung, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun terpaksa gigit jari.

Meski usaha mereka maksimal, akan tetapi dalam razia itu tidak menemukan seorang Pekerja Seks Komersil (PSK).
Padahal, mereka sudah menyisir seluruh warung serta kafe dan karaoke.

"Informasi yang diterima warung-warung ini sebagian digunakan untuk praktek prostitusi. Namun hari ini, razia terpadu ternyata kosong. Banyak warung dan tempat karaoke yang tutup. Saya tidak tahu ada apa ini? Kemungkinan kegiatan kami bocor," terang Kasi Penyuluhan dan Bimbingan Sosial, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pemkab Madiun, Soegito kepada Surya, Kamis (22/5) malam saat ikut razia.

Soegito menambahkan, pihaknya akan tetap melaksanakan razia terutama di sejumlah lokasi yang diduga digunakan lokasi praktek-praktek prostitusi.

Apalagi, sesuai dengan keputusan Gubernur Jawa Timur, akhir Tahun 2014 semua lokalisasi di Jawa Timur baik yang liar maupun di komplek lokalisasi resmi harus ditutup semua.

"Hasil razia malam ini, tetap akan kami koordinasikan dengan dinas dan instansi terkait, termasuk dengan PT KAI sebagai pemilik lahan. Harus ada tindakan tegas terhadap warung-warung yang awalnya bangunannya semi permanen dan sekarang sudah menjadi permanen itu. Kami berharap warung tidak disalahgunkan untuk praktek prostitusi," imbuhnya.

Sementara, Kasi Keamanan dan Ketertiban (Trantib) dan Penindakan Satpol PP Pemkab Madiun, Toni Agus Purnomo menganggap jika razia malam itu gagal total. Akan tetapi, kondisi itu akan tetap dijadikan bahan evaluasi untuk melaksanakan agenda selanjutnya.

"Razia bocor sebelum petugas gabungan datang. Makanya banyak warung termasuk karaoke besar-besar di lokasi sudah tutup lebih awal," ungkapnya.

Selain itu, Toni memastikan jika semua bangunan yang jumlahnya mencapai puluhan baik berupa warung, rumah, kafe dan karaoke tidak ada yang berizin sama sekali ke Pemkab Madiun.

Sementara salah seorang pemilik warung, Ny Sunarsih (36) warga Dusun Kece, Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan ini mengaku tidak tahu menahu soal sewa lahan yang digunakan untuk bangunan rumah dan warung miliknya itu.

"Dulu memang bayar Rp 470.000 sampai Rp 1 juta, tetapi saya tak tahu kemana mengurus dan membayarnya. Yang ngurus dulu mulai Tahun 2008 adalah teman saya," pungkasnya.


Anda sedang membaca artikel tentang

Diduga Bocor, Warung dan Karaoke Banyak yang Tutup

Dengan url

http://cahayapost.blogspot.com/2014/05/diduga-bocor-warung-dan-karaoke-banyak.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Diduga Bocor, Warung dan Karaoke Banyak yang Tutup

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Diduga Bocor, Warung dan Karaoke Banyak yang Tutup

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger