Minggu, 20 Januari 2013 12:00 WIB | Dibaca: 104 | Editor: Heru Pramono | Reporter : Sudarmawan
Apalagi, sebelum aksi nekat korban sempat dimarai bapak kandungnya karena korban sering memodifikasi (mreteli) motornya. "Korban nekat gantung diri menggunakan kursi sebagai panjatan dan seutas tali tampar plastik warna hijau sepanjang 1 meter yang diikatkan pada usuk (kerangka genting) dan diikatkan ke lehernya," terang Kapolsek Dolopo, AKP Sukatni kepada Surya.
Selain itu, Sukatni mengungkapkan aksi nekat siswa kelahiran 31 Oktober 1999 ini, pertama kali diketahui bapak kandungnya sendiri, Adi Julianto (37). Saat itu, seusai salat isya' bapak kandungnya berangkat menghadiri dzikir dan pengajian di rumah tetangganya. Sekitar pukul 21.30 WIB, bapak kandung korban pulang dan masuk ke dalam rumah. Ketika itu, bapak kandung korban hendak mencari anak kedua dari 3 bersaudara ini. Namun, tak kunjung ditemukan dan saat dipanggil berkali-kali tidak memberikan jawaban.
"Saat itu, bapak korban mencari korban karena hendak memberikan makanan (berkat) agar dimakan," imbuhnya. Betapa kagetnya, ketika orangtua korban hendak masuk ke kamar mandi mengetahui anaknya gantung diri. Saat itu, Adi Julianto meminta tolong kepada Sri Widayati (34) bulik korban. Saat itu, keduanya berusaha menyelamatkan korban dan memotong tali yang mengikat di leher korban dan mengangkat tubuh korban. Namun setelah diturunkan nyawa korban sudah tak bisa diselamatkan.
"Sebelum korban gantung diri, sehabis Maghrib sudah dimarahi orang tuanya (Adi Julianto) karena sepeda motornya sering diprotoli. Saat itu, korban keluar rumah hingga ditemukan gantung diri itu. Kami menduga korban depresi karena sering dimarahi itu," tegasnya.
Sementara, selama ini selain korban, di rumah itu tinggal 2 saudara korban dan bapak kandung korban. Sedangkan ibu korban bekerja di luar negeri menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) selama beberapa tahun terakhir dan belum pulang.
"Guna penyelidikan, selain melaksanakan otopsi jenazah korban. Kami juga mengamankan barang bukti berupa seutas tali tampar warna hijau sepanjang 1 meter dan kursi panjang yang digunakan memanjat gantung diri itu," tandasnya.
Akses Surabaya.Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat surabaya.tribunnews.com/m/
Anda sedang membaca artikel tentang
Sering Dimarahi, Siswa MTs Nekat Gantung Diri
Dengan url
http://cahayapost.blogspot.com/2013/01/sering-dimarahi-siswa-mts-nekat-gantung.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Sering Dimarahi, Siswa MTs Nekat Gantung Diri
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Sering Dimarahi, Siswa MTs Nekat Gantung Diri
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar