Jurnalistik So What Gitu Loh

Written By Unknown on Jumat, 19 September 2014 | 12.42

Oleh : Makdalena Fransilia
Mahasiswa Universitas katolik Widya Mandala Surabaya

BASIC journalism course yang dihajat menyambut kehadiran mahasiswa baru (maba) Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, mengundang Arbain Rambey, fotografer senior Kompas dan Tri Agung Kristanto, wartawan senior Kompas sebagai pemateri, awal September 2014 lalu.

Louisa Christine Hartanto-mahasiswa koordinator asisten laboratorium Fikom terpilih sebagai moderator acara ini. Ia memandu adik angkatannya membincangkan pentingnya memiliki kemampuan memahami foto dan berita secara mendalam. Sebagai materi pertama kepada maba dijelaskan mengenai foto human interest agar mereka bisa membedakan karakteristik foto yang punya nilai berita.

"Sebuah foto peristiwa tak perlu diutak-atik pakai program editing, asalkan kita bisa memainkan rasa. Yang penting di mana Anda berdiri dan kapan Anda menekan tombol," ujar Arbain. Ia menambahkan bahwa foto jurnalistik harus sudah terpikir sebelum berangkat memotret. Harus tahu ingin menghasilkan gambar seperti apa. Foto junalistik tidak diperbolehkan bohong, karena merupakan bisnisnya kepercayaan.

Materi selanjutnya menekankan mengenai penulisan feature. "Menulis berita sekarang ini sudah tidak cukup lagi hanya 5W+1H, tetapi perlu SWGT (so what gitu loh). Maksudnya, kalau ditulis mau dibikin apa sih?" ungkap wartawan berinisial tra ini. Setiap peristiwa bisa diliput asalkan ada nilai beritanya, yakni penting dan menarik, menyangkut dua jenis berita hard news dan soft news. Hard news, adalah sisi penting ditonjolkan lebih dulu. Sedangkan soft news, sisi menarik dikedepankan, sedangkan feature karakternya mirip soft news tapi tidak selalu terkait peristiwa. Contohnya rubrik Sosok di Harian Kompas, contoh tra.

Dari penjelasan para senior tersebut muncul pertanyaan dari peserta. "Bagaimana cara Kompas sebagai media cetak turut serta berupaya mendongkrak minat baca orang Indonesia yang notabene sangat rendah?" tanya Elsa-peserta seminar dari Fakultas Bisnis UKWMS.

"Media mencoba mengatasinya dengan hadir dalam bentuk multiplatform dan menawarkan paket khusus, misalnya koran harga mahasiswa/dosen/guru. Kompas mendekatkan diri pada pembaca lewat Kompas Corner. Kompas juga merekrut wartawan dari berbagai daerah di Indonesia untuk meningkatkan kualitas serta beragamnya ilmu pengetahuan," tutup tra.


Anda sedang membaca artikel tentang

Jurnalistik So What Gitu Loh

Dengan url

http://cahayapost.blogspot.com/2014/09/jurnalistik-so-what-gitu-loh.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Jurnalistik So What Gitu Loh

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Jurnalistik So What Gitu Loh

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger