Ini Cerita di Balik Keangkeran Penjara Kalisosok Surabaya

Written By Unknown on Rabu, 06 Agustus 2014 | 12.42

SURYA Online, SURABAYA - Aktivis 1998, Mohammad Sholeh atau yang lebih dikenal dengan panggilan M Sholeh pernah menghuni penjara Kalisosok selama 1,5 tahun gara-gara menjadi musuh Orde Baru.

Selama itu ia punya setumpuk kenangan yang sulit dilupakan.

Hari-hari Sholeh lebih banyak dihabiskan membaca buku, bercocok tanam dan berolah raga.

Baginya, menjadi penghuni penjara yang dikenal paling angker itu bukanlah cita-cita.

Namun, rezim Soeharto kala itu menganggap aktivitas politik Sholeh sebagai tindakan subversif.

Pengadilan Negeri (PN) Surabaya menvonis Sholeh 4 tahun penjara pada 1996.

Bersama Sholeh, ada pula rekan seorganisasinya di Partai Rakyat Demokratik (PRD), Coen Husain Pontoh yang juga dijebloskan ke Kalisosok.

"Dalam bayangan saya, Kalisosok ini angker dan menakutkan," ujarnya kepada Surya, Selasa (5/7/2014).

Anggapan itu sirna begitu Sholeh menjalani hidup sebagai warga binaan di sana. Sholeh ditempatkan di blok E yang merupakan blok isolasi.

Satu kamar di blok itu, hanya diisi satu orang. Para tahanan politik, biasanya memang ditempatkan di blok tersebut.

Selain tahanan politik, Sholeh juga satu blok dengan narapidana kasus pembunuhan dan penjahat kakap.

Sholeh mengungkapkan, dia satu blok dengan Sugik, pembunuh satu keluarga di Jojoran. Lalu Aris, narapidana pembunuhan keluarga pejabat bank swasta.

Ada pula Prayit dan Sugeng, mertua dan menantu yang membunuh perwira TNI aktif. Mereka semua adalah terpidana mati.

"Meskipun kasusnya ngeri-ngeri, mereka sama sekali jauh dari kata ngeri. Kami berinteraksi seperti saudara dan saling peduli," ungkapnya.

Pria yang kini berprofesi sebagai pengacara itu mengatakan, Kalisosok baginya lebih cocok disebut mes kampus ketimbang penjara.

Di sana, dia bebas memasukkan buku-buku bacaan beraliran 'kiri'. Bahkan, sarana hiburan seperti televisi juga bebas bertengger di lemari kamarnya.

"Saya bebas membaca buku dan mengetahui informasi dunia luar. Suasana di sana jauh dari kata menyeramkan," imbuhnya.

Aktivitas harian Sholeh dan ribuan tahanan lain dimulai pukul 07.00 WIB saat pintu kamar dibuka. Para narapindana bebas berkeliaran dari blok satu ke blok yang lain.

Area penjara yang luas, membuat para narapidana bisa sedikit melepaskan rasa jenuh.

Mereka bebas melakukan aktivitas selama tidak melanggar aturan. Para narapidana juga memanfaatkan lahan kosong untuk bercocok tanam.

Aktivitas ini membuat penjara asri. Pohon-pohon besar juga menambah kesejukan penjara.

Biasanya, Sholeh memilih main bulu tangkis bersama Prayit kalau lagi malas berada di dalam kamar.

"Beliau saat itu sudah sepuh sekali. Jadi ya sekedar mencari keringat. Namun, interaksi dengan Pak Prayit, membuat saya tahu banyak tentang arti hidup," katanya.

Di dalam blok, Sholeh juga berkenalan dengan Mbah Manan, seorang tahanan politik PKI.

Menurut Sholeh, lengkaplah sumber ilmu yang bisa diserap otaknya. Dia bebas berdiskusi dengan semua orang yang lahir dari latar belakang beragam.

Yang paling diingat Sholeh selama mendekam di Kalisosok adalah temboknya yang kokoh.

Tembok yang memisahkan kamar satu dengan yang lain hanya setebal 10 centimeter.

Namun, jangan harap ada paku yang bisa menembus tembok itu. Begitu digetok palu, paku langsung bengkok.

"Jadi sulit sekali kalau mau gantung baju. Kita harus ngelem kayu dulu ke tembok. Kemudian paku kita tancapkan di kayu itu. Nah itulah trik yang diajarkan teman-teman sesama penghuni. Jadi bangunan ratusan tahun itu memang sangat kuat," katanya lagi.

Ikatan kuat Sholeh dengan para narapidana lain membuatnya sering kembali ke Kalisosok meskipun sudah bebas.

Sholeh bebas setelah mendapatkan amnesti dari Presiden BJ Habibie pada 1998.

"Saya masih sering datang mengunjungi Mas Sugeng (menantu Prayit) sebelum dieksekusi mati," tutur Sholeh. (miftah faridl/bersambung)


Anda sedang membaca artikel tentang

Ini Cerita di Balik Keangkeran Penjara Kalisosok Surabaya

Dengan url

http://cahayapost.blogspot.com/2014/08/ini-cerita-di-balik-keangkeran-penjara.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Ini Cerita di Balik Keangkeran Penjara Kalisosok Surabaya

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Ini Cerita di Balik Keangkeran Penjara Kalisosok Surabaya

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger