SURYA Online - KEDIRI - Pelaksanaan pilpres di Kabupaten Kediri, Jawa Timur masih diwarnai laporan terjadinya praktik money politics. Laporan money politics terjadi di Desa Ngino, Kecamatan Plemahan dan Desa Sidomulyo, Kecamatan Semen.
Ketua Panwaslu Kabupaten Kediri Muji Harjito saat dikonfirmasi Surya Online membenarkan adanya dua laporan dugaan money politics. Kejadian itu berlangsung pada H - 1 pilpres.
"Di Desa Ngino seorang anggota PPS saudara Sumardi diketahui telah membagikan amplop berisi uang (Prabowo -Hatta) kepada warga sebanyak 10 amplop, masing-masing Rp 20.000," jelas Muji Harjito kepada Surya Online, Rabu (9/7/2014).
Sementara di Desa Sidomulyo, juga ada laporan dugaan money politics. Saat ini masih proses tindaklanjut petugas panwas.
Kronologis kejadian money politics di Desa Ngino, bermula dari laporan Babinkamtibmas. Kemudian petugas meneruskan laporkan tersebut ke petugas panwas dan ditindaklanjuti petugas pengawas lapangan.
Petugas bersama dengan kasun kemudian mendatangi saudara Sumardi serta mengintrogasi. Yang bersangkutan mengakui telah membagikan uang tersebut namun sudah habis.
Muji Harjito menjelaskan, rencananya saksi, pelapor dan terlapor bakal dimintai keterangan pukul 13.00 WIB di Kantor Panwaslu Kabupaten Kediri.
Anda sedang membaca artikel tentang
Pilpres Masih Diwarnai Laporan Money Politics
Dengan url
http://cahayapost.blogspot.com/2014/07/pilpres-masih-diwarnai-laporan-money.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pilpres Masih Diwarnai Laporan Money Politics
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pilpres Masih Diwarnai Laporan Money Politics
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar