Jubir Istana Bantah Pemberitaan Ani Yudhoyono

Written By Unknown on Minggu, 15 Desember 2013 | 12.42

SURYA Online, JAKARTA — Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menampik kabar dari media Australia yang menyebutkan ibu negara, Kristiani Herawati alias Ani Yudhoyono, sebagai sosok "penasihat" utama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Di dalam pemberitaan itu, Ani Yudhoyono disebut menanamkan pengaruh pada pemerintahan SBY dan mampu memberikan masukan kepada Presiden dalam mengangkat para kerabat serta menyingkirkan lawan politik.

"Isu tersebut menurut kami tidak mendasar. Isu ini tidak berdasarkan sesuatu yang sifatnya formal atau secara hukum bisa dipertanggungjawabkan," ujar Julian di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (15/12/2013).

Julian menganggap pemberitaan yang menuturkan Ani Yudhoyono yang tengah mempersiapkan anak sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono, sebagai calon presiden adalah sebuah opini yang dibentuk. Selain itu, Julian juga mengatakan bahwa informasi itu bukan informasi yang berasal dari sumber utama.

"Itu pembenaran yang terlalu ngawur. Kalau Anda sendiri disadap, kan pasti enggak enak," ucap Julian.

Dia menegaskan, Pemerintah Indonesia tidak membenarkan aksi penyadapan yang ilegal tersebut. Julian pun meminta agar para intelijen asing ini membaca undang-undang agar bisa menghormati hak asasi manusia (HAM).

"Menyadap seseorang tidak pantas," ucap Julian.

Indonesia belum terima informasi

Meski membantah informasi yang diberitakan media Australia, Julian mengaku hingga kini Pemerintah Indonesia masih belum mendapat informasi apa pun tentang bahan penyadapan intelijen Australia terhadap pejabat negara.

"Belum, kami justru tahu dari pemberitaan saja," ucap Julian.

Dia menuturkan, hingga kini, Pemerintah Indonesia masih membekukan kerja sama di bidang pertukaran informasi intelijen dan militer. Pembekuan ini akan dilakukan hingga hubungan kedua negara kondusif.

Julian menuturkan, Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, sudah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop. Pertemuan itu, sebutnya, akan menjadi pertimbangan Indonesia untuk menindaklanjuti hubungan bilateral kedua negara.

"Kalau menjadi kontraproduktif, harus kami lihat lagi," kata Julian.

Media Australia, The Australian, membeberkan alasan intelijen di Negeri Kanguru itu menyadap telepon Ani Yudhoyono pada 2009 silam, atau ketika SBY hendak memasuki periode kedua masa kepresidenannya. Rencana, penyadapan terhadap Ani Yudhoyono pada 2009 itu sudah disiapkan dua tahun sebelumnya, yakni pada 2007.

The Australian yang mendapat bocoran dari Wikileaks, pada 17 Oktober 2007, sebuah kawat diplomatik dikirim dari Kedutaan Australia di Jakarta kepada diplomat Amerika Serikat di Canberra dan CIA. Wikileaks mendapat salinan kawat diplomatik yang berjudul "A Cabinet of One -- Indonesia's First Lady Expands Her Influence". Di dalamnya, berisi peranan Ani Yudhoyono yang sudah tiga tahun menjadi first lady.


Anda sedang membaca artikel tentang

Jubir Istana Bantah Pemberitaan Ani Yudhoyono

Dengan url

http://cahayapost.blogspot.com/2013/12/jubir-istana-bantah-pemberitaan-ani.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Jubir Istana Bantah Pemberitaan Ani Yudhoyono

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Jubir Istana Bantah Pemberitaan Ani Yudhoyono

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger