Ancam Orangtua, Siswa SMA Tewas Gantung Diri

Written By Unknown on Minggu, 24 November 2013 | 12.42

SURYA Online, NGAWI - Seorang pelajar kelas 10 SMA Negeri I Kedunggalar, Dicky Setiyadi (16) tewas mengenaskan. Pasalnya, pelajar warga asal Desa Soko, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi ini tewas gantung diri di bangunan belakang rumahnya menggunakan seutas tali tampar.

Padahal, awalnya korban yang diduga dalam kondisi mabuk berat itu, hanya mengancam dan menakut-nakuti ibu kandung dan keluarganya dengan ancaman bakal gantung diri, jika tak dituruti permintaannya.

Berdasarkan informasinya, korban meminta uang untuk tambahan membeli minum-minuman keras. Usai diotopsi, rencananya anak kedua dari 3 bersaudara pasangan suami istri Suyati (46) dan Suwardi (50) itu, rencananya bakal dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat.

Salah seorang saksi, Harto (45) mengatakan jika korban dalam kesehariannya suka mabuk-mabukan. Setiap mabuk kerapkali marah-marah kepada ibu kandungnya dan keluarganya.

Jika keinginan dan permintaannya tak dituruti, korban kerap mengancam akan bunuh diri di depan ibu dan keluarganya. Selain itu, beberapa hari sebelumnya, korban sudah mengancam menggunakan pisau kepada ibu kandungnya karena minta uang tak dituruti.

"Beberapa hari sebelumnya ibunya sempat diamuk dihantam batu paving dan sempat mau dibacok. Kalau minta sesuatu tidak dituruti dan selalu mengancam bunuh diri," terang saksi kepada Surya, Sabtu (23/11/2013) malam saat evakuasi.

Sedangkan aksi bunuh diri korban bermula, saat korban dalam kondisi mabuk berat pulang ke rumah. Selanjutnya korban marah-marah pada ibunya karena minta uang tidak dituruti. Saat itu, korban mengancam gantung diri dan disaksikan paman dan sejumlah warga lainnya.

"Karena keluarga sudah hafal korban sering menakut-nakuti akan bunuh diri maka ancaman gantung diri itu dibiarkan. Namun korban justru gantung diri beneran," ungkapnya.

Mengetahui korban terjerat tali tampar, maka keluarga yang mengetahui aksi bunuh diri ini langsung berusaha menolong. Namun nyawa korban tak dapat tertolong saat dilarikan ke UGD Puskesmas Gemarang, Kecamatan Kedunggalar.

"Korban tewas dengan seutas tali tampar yang diikatkan pada kayu rusuk bangunan belakang rumahnya. Saat itu korban masih bernyawa saat diturunkan. Tetapi, akhirnya korban meninggal saat dibawa ke puskesmas," paparnya.

Selama ini, kata Harto jika korban mabuk dan marah-marah kepada ibu dan keluarganya karena menganggap kurang diperhatikan dan kurang kasih sayang.

"Padahal, dalam keseharian ibu korban memberikan kasih sayang yang sama kepada korban dan saudara-saudaranya," ungkap kerabat korban ini.

Sementara, Kapolsek Kedunggalar AKP Didik Supriyanto menegaskan usai diotopsi dan diperiksa tim medis dan identifikasi Polres Ngawi dan Polsek Kedunggalar, korban dipastikan meninggal karena gantung diri.

Menurutnya, korban masih sempat bisa diselamatkan ketika awal terjerat seutas tali yang digunakan mengancam ibu dan keluarganya.

"Saat itu korban memang sempat diselamatkan pamannya. Tetapi, akhirnya nyawa korban tak bisa diselamatkan," pungkasnya.


Anda sedang membaca artikel tentang

Ancam Orangtua, Siswa SMA Tewas Gantung Diri

Dengan url

http://cahayapost.blogspot.com/2013/11/ancam-orangtua-siswa-sma-tewas-gantung.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Ancam Orangtua, Siswa SMA Tewas Gantung Diri

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Ancam Orangtua, Siswa SMA Tewas Gantung Diri

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger