Minggu, 5 Mei 2013 12:14 WIB | Dibaca: 74 | Editor: Heru Pramono | Reporter : Zainuddin
Informasi yang dihimpun Surya Online, Arema Cronous bertengger di posisi enam tim paling fair play. Arema Cronous memiliki bobot 30 karena mengantongi 30 kartu kuning. Gelandang Egi Melgiansyah mengantongi kartu kuning paling banyak, yaitu lima kartu kuning.
Persipura bertengger di posisi puncak tim paling fair play. Tim besutan Jackson F Tiago ini hanya mendapat bobot 20 karena mengantongi 20 kartu kuning. Sedangkan posisi paling buncit diduduki Sriwijaya FC dan Persija Jakarta ISL yang sama-sama memiliki bobot 48. Kedua tim ini sama-sama mengantongi 39 kartu kuning, dan 3 kartu merah.
Banyaknya kartu kuning ini akan menjadi bahan evaluasi bagi manajemen. Media Officer Arema Cronous, Sudarmaji menyatakan evaluasi tidak hanya meliputi banyaknya kartu yang dikantongi tim.
"Evaluasi dilakukan secara komprehensif. Nanti tim pelatih menyusun dokumen evaluasinya, dan diserahkan ke manajemen," kata Sudarmaji, Minggu (5/5/2013).
Mantan wartawan ini menegaskan banyaknya kartu kuning ini sangat merugikan klub yang bermarkas di Stadion Kanjuruhan ini. Selain menanggung denda kartu kuning, tim sangat dirugikan masalah teknis. Sebab, pemain yang kena akumulasi kartu kuning harus absen di laga selanjutnya.
"Untuk hal teknis menjadi kewenangan pelatih," tambahnya.
Berita Selengkapnya Klik di Sini »
Akses Surabaya.Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat surabaya.tribunnews.com/m/
Anda sedang membaca artikel tentang
Arema Cronous Tak Masuk Lima Besar
Dengan url
http://cahayapost.blogspot.com/2013/05/arema-cronous-tak-masuk-lima-besar.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Arema Cronous Tak Masuk Lima Besar
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Arema Cronous Tak Masuk Lima Besar
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar