SURYA Online, MALANG - Wakil Wali Kota Malang, Jawa Timur, Bambang Priyo Utomo mengemukakan, keberadaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di daerah itu masih belum mendesak untuk menangani bencana di daerah setempat.
"Kita sudah punya tim reaksi cepat (TRC) di setiap kecamatan, bahkan hingga tingkat RW serta perlindungan masyarakat (Linmas), sehingga pemkot belum perlu utnuk membentuk BPBD," tegas Bambang Priyo di Malang, Senin (24/12/2012).
Ia mengakui, keberadaan TRC maupun USAR Kota Malang cukup profesional dan sangat bagus kemampuannya, sehingga diminta oleh pusat untuk mem-backup kawasan Indonesia Timur, jika di wilayah itu terjadi bencana alam.
Bahkan, lanjutnya, tim gabungan penanggulangan bencana nasional utnuk wilayah Indonesia Timur dipusatkan di Malang, karena selain kemampuan personelnya, sarana dan prasarana pendukung lainnya juga cukup memadai.
Namun demikian, katanya, bukan berarti masyarakat bisa menyerahkan sepenuhnya kepada TRC maupun USAR semata, tapi juga harus sebisa mungkin menghindari hal-hal yang menyebabkan bencana alam terutam banjir yang hampir selalu terjadi ketika musim hujan.
Banjir di Kota Malang, kata Bambang, terjadi karena masyarakat yang belum mempunyai kesadaran tinggi terkait membuang sampah sembarangan yang berakibat menyumbat aliran air di gorong-gorong.
Oleh karena itu, yang dilakukan bagaimana mengubah kebiasaan dan pola hidup masyarakat yang membuang sampah sembarangan ini menjadi yang berguna dan menghasilkan uang, seperti menabung sampah di bank sampah.
"Sebenarnya yang paling penting itu bukan ada tidaknya BPBD di daerah ini, tapi bagaimana masyarakat ini bisa mengubah pola hidupnya yang membuang sampah sembarangan bisa menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual dan menghasilkan uang," tegasnya.
Ketika musim hujan, Kota Malang rawan terhadap banjir dan tanah longsor, terutama yang berada di sepanjang kawasan daerah aliran sungai (DAS) yang melintasi kota itu, di antaranya adalah Sungai Brantas, Metro dan Bango.
"Kita sudah punya tim reaksi cepat (TRC) di setiap kecamatan, bahkan hingga tingkat RW serta perlindungan masyarakat (Linmas), sehingga pemkot belum perlu utnuk membentuk BPBD," tegas Bambang Priyo di Malang, Senin (24/12/2012).
Ia mengakui, keberadaan TRC maupun USAR Kota Malang cukup profesional dan sangat bagus kemampuannya, sehingga diminta oleh pusat untuk mem-backup kawasan Indonesia Timur, jika di wilayah itu terjadi bencana alam.
Bahkan, lanjutnya, tim gabungan penanggulangan bencana nasional utnuk wilayah Indonesia Timur dipusatkan di Malang, karena selain kemampuan personelnya, sarana dan prasarana pendukung lainnya juga cukup memadai.
Namun demikian, katanya, bukan berarti masyarakat bisa menyerahkan sepenuhnya kepada TRC maupun USAR semata, tapi juga harus sebisa mungkin menghindari hal-hal yang menyebabkan bencana alam terutam banjir yang hampir selalu terjadi ketika musim hujan.
Banjir di Kota Malang, kata Bambang, terjadi karena masyarakat yang belum mempunyai kesadaran tinggi terkait membuang sampah sembarangan yang berakibat menyumbat aliran air di gorong-gorong.
Oleh karena itu, yang dilakukan bagaimana mengubah kebiasaan dan pola hidup masyarakat yang membuang sampah sembarangan ini menjadi yang berguna dan menghasilkan uang, seperti menabung sampah di bank sampah.
"Sebenarnya yang paling penting itu bukan ada tidaknya BPBD di daerah ini, tapi bagaimana masyarakat ini bisa mengubah pola hidupnya yang membuang sampah sembarangan bisa menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual dan menghasilkan uang," tegasnya.
Ketika musim hujan, Kota Malang rawan terhadap banjir dan tanah longsor, terutama yang berada di sepanjang kawasan daerah aliran sungai (DAS) yang melintasi kota itu, di antaranya adalah Sungai Brantas, Metro dan Bango.
Akses Surabaya.Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat surabaya.tribunnews.com/m/
Anda sedang membaca artikel tentang
Wawali: BPBD Kota Malang Belum Mendesak
Dengan url
http://cahayapost.blogspot.com/2012/12/wawali-bpbd-kota-malang-belum-mendesak.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Wawali: BPBD Kota Malang Belum Mendesak
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Wawali: BPBD Kota Malang Belum Mendesak
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar