Sabtu, 10 November 2012 12:12 WIB | Dibaca: 44 | Editor: Heru Pramono | Reporter : Adrianus Adhi
surya/adrianus adhi
Teatrikal yang digelar FPPI di bawah Monumen Bambu Runcing, Jl Panglima Soedirman, Sabtu (10/11/2012).
Surya Putra, kordinator aksi tersebut mengatakan teatrikal ini bertujuan untuk mengkritik budaya remaja yang semakin mengagung-agungkan para artis luar negeri.
"Mereka hapal betul siapa Yoona, Lee Min Ho, Park Siwon mulai dari asal usul keluarga sampai apa yang pernah dilakukannya. Sedangkan pahlawan kita, Kartini, Soedirman atau lainnya tak satupun yang diingat," kata Surya di lokasi, Sabtu.
Dalam teatrikal ini, sekitar tujuh pemuda pemudi memerankan tiga nama artis Korea itu. Sedangkan sisanya adalah pahlawan dari bangsa sendiri, yaitu Soedirman, Kartini, Tan Malaka, Bung Karno dan Bung Hatta. Mereka kemudian berjejer di trotoar jalan ditonton oleh tiga remaja yang berdandan ala murid Sekolah Dasar.
Dua spanduk yang berisi jajahan tontonan asing juga turut mereka bawa.
Aksi simpatik seperti ini tentu saja mendapat simpati dari masyarakat atau pengendara. Bahkan berulang kali pengendara banyak yang berhenti demi melihat tulisan nama artis di dada mereka sambil tersenyum.
Akses Surabaya.Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat surabaya.tribunnews.com/m/
Anda sedang membaca artikel tentang
Kritik Pemuda Atas Tontonan Asing
Dengan url
http://cahayapost.blogspot.com/2012/11/kritik-pemuda-atas-tontonan-asing.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kritik Pemuda Atas Tontonan Asing
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kritik Pemuda Atas Tontonan Asing
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar