Kamis, 22 November 2012 10:44 WIB | Dibaca: 116 | Editor: Heru Pramono | Reporter : Sudarmawan
surya/sudarmawan
KAMBING LEMAS - Salah seorang warga Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo menunjukkan kambing bantuan dari Program Jalin Kesra yang masih tampak lemas dan tak mau berdiri saat di bawa pulang karena kondisinya diduga tak sehat, Kamis (22/11).
Koordintor Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan, Dinas Pertanian Pemkab Ponorogo, Muhadi mengakui jika bantuan Jalin Kesra tersebut untuk bulan ini melalui Dinas Pertanian. Menurutnya, pihaknya sudah semampunya dan sekuat tenaga mengawasi dan membantu pendistribusian bantuan kambing ke para penerima. Namun terkait spesifikasi dan lainnya tidak berwenang. Alasannya, tender dan syarat standarisasi kambing ada di panitia Propinsi Jawa Timur.
"Kami hanya ditugasi mengawal rekanan mengirim bantuan. Untuk standar dan spesifikasi karena lelangnya di Surabaya maka semua yang menentukan panitia disana kami tak memiliki kewenangan itu," terangnya kepada Surya, Kamis (22/11/2012).
Selain itu, Muhadi menegaskan jika pihaknya sudah berusaha membantu dan mengawal proses distribusi secara maksimal agar tepat sasaran bantuan itu.
"Kami memang diserahi mengawal dan mengawasi distribusi. Kami sekuat tenaga membantu mengawasi dan berusaha menolak jika ada yang tak memenuhi stadar. Namun semua yang menentukan Surabaya dan rekanannya dari Surabaya. Kalau tidak salah CV SMU (Samudera apa gitu lupa saya) pokoknya milik adiknya anggota DPRD Propinsi lah," urainya.
Sedangkan bantuan Jalin Kesra Propinsi Jatim yang melalui Dinas Pertanian itu, kata Muhadi akan diberikan secara bertahap. Untuk saat ini atau tahap pertama diberikan ke 300 KK di Kecamatan Balong dan 779 KK di Kecamatan Sooko. "Tahap awal baru 2 kecamatan nanti tahap selanjutkan ke wilayah lainnya yang telah ditentukan propinsi," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, distribusi pemberian kambing bantuan Jalin Kesra Pemerintah Propinsi Jawa Timur diduga bermasalah. Salah satunya, seperti yang terjadi saat pendistribusian kambing bantuan dari Gubernur Jawa Timur itu ke Desa Karangpatihan dan Desa Pandak, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.
Bantuan kambing untuk 92 Kepala Keluarga (KK) Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Desa Karangpatihan dan 90 KK di Desa Pandak, kondisi kambingnya diduga tidak sesuai dengan spesifikasi. Selain tinggi kambingnya, hanya 46 sentimeter, 49 sentimeter, dan 50 sentimeter, kondisinya juga sudah sakit-sakitan. Selain terserang penyakit belekan di matanya, kudisan di kulitnya, juga tak mau makan saat di bawa pulang para penerima bantuan itu. Kondisi seperti ini, yang seringkali memicu bantuan kambing dari Pakde Karwo itu, dalam kurung waktu 2 sampai 5 hari, akhirnya mati.
Padahal, sesuai spesifikasinya kambing bantuan minimal memiliki tinggi 60 sentimeter untuk pejantan dan 58 sentimeter untuk kambing betina. Selain itu, kambing bantuan juga harus sudah siap dikawinkan karena giginya harus sudah tanggal satu atau dalam bahasa Jawa sudah poel. Diduga, kriteria dan spesifikasi itu tidak dipenuhi karena pelaksana pengadaan kambing ingin mendapatkan keuntungan lebih dari program pemerintah itu.
Akses Surabaya.Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat surabaya.tribunnews.com/m/
Anda sedang membaca artikel tentang
Disperta Ngaku Hanya Membantu Distribusi Kambing Bantuan Gubernur
Dengan url
http://cahayapost.blogspot.com/2012/11/disperta-ngaku-hanya-membantu.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Disperta Ngaku Hanya Membantu Distribusi Kambing Bantuan Gubernur
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Disperta Ngaku Hanya Membantu Distribusi Kambing Bantuan Gubernur
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar