"Artinya, Indonesia harus menambah lebih dari satu juta hektare lahan sawah untuk mengantisipasi hal itu," kata Hermanto saat workshop bagi jurnalis media massa dan Kasubag Humas BKKBN se-Indonesia di Jakarta, Rabu (31/10/2012).
Menurut dia, berdasarkan estimasi laju pertumbuhan penduduk pada rentan waktu 2005 - 2010, yakni 1,3 persen. Jumlah penduduk 233,48 juta jiwa dengan tingkat konsumsi beras bruto 139,5 kilogram perkapita, sedangkan kebutuhan beras mencapai 32,49 juta ton.
Sementara pada 2025-2030, laju pertumbuhan penduduk diperkirakan 0,92 persen. Asumsi lain, jumlah penduduk menjadi 286,02 juta jiwa dan tingkat konsumsi beras tetap 139,5 kilogram perkapita maka kebutuhan beras menjadi 39,8 juta ton.
Ia mengatakan, permasalahan yang muncul, terjadi konversi lahan pertanian dengan kisaran 63 ribu hektare per tahun. "Kondisi ini terutama terjadi di Jawa, sentra produksi beras Indonesia," katanya.
Pemerintah berupaya mengalihkan ke lokasi lain di luar Jawa untuk menambah luas lahan sawah seperti Kalimantan. Namun, ungkap dia, harus diakui kondisi lahan-lahan baru itu juga tidak sesubur seperti di Pulau Jawa.
Selain itu, ujar Hermanto, status dari lahan yang dicadangkan untuk cetak sawah baru juga masih belum jelas. "Di Kaltim misalnya, disebutkan 100 ribu hektare lahan siap untuk cetak sawah baru. Ternyata, yang bisa hanya dua ribu sampai tiga ribu hektare," katanya.
Akses Surabaya.Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat surabaya.tribunnews.com/m/
Anda sedang membaca artikel tentang
Indonesia Butuh Tambahan Tujuh Juta Ton Beras
Dengan url
http://cahayapost.blogspot.com/2012/10/indonesia-butuh-tambahan-tujuh-juta-ton.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Indonesia Butuh Tambahan Tujuh Juta Ton Beras
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Indonesia Butuh Tambahan Tujuh Juta Ton Beras
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar