Tribun Jateng/Suharno
Para pelajar nekat menyeberangi jembatan cilik antara Desa Suruh, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali dengan Desa Bolon, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (12/3/2015).
SURYA.co.id | SOLO - Cerita tentang "Laskar Pelangi" dari Pulau Belitung terlalu masyhur untuk dikisahkan ulang. Tetapi, inilah "Laskar Pelangi" yang lebih sengsara dari wilayah dekat Solo yang pernah dipimpin Joko Widodo, kini Presiden RI.
Para pelajar di dua kabupaten yakni Karanganyar dan Boyolali, Jawa Tengah harus bertaruh nyawa demi bersekolah.
Mereka tinggal di Desa Bolon, Kecamatan Colomadu, Karanganyar serta di Desa Suruh, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Kedua wilayah itu terpisah Sungai Pepe yang dihubungkan jembatan memprihatinkan.
Jembatan sepanjang 50 meter itu hanya terbuat dari papan di atas saluran irigasi yang menghubungkan kedua desa ini.
Risiko jatuh ke sungai yang sedalam 25 meter dari jembatan dilalui para siswa untuk mempersingkat waktu, lantaran apabila harus memutar ke jembatan di Pasar Colomadu harus menempuh jarak delapan hingga 10 kilometer.
Anda sedang membaca artikel tentang
Laskar Pelangi dari Dekat Solo Lebih Sengsara, Bertaruh Nyawa Demi Sekolah
Dengan url
http://cahayapost.blogspot.com/2015/03/laskar-pelangi-dari-dekat-solo-lebih.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Laskar Pelangi dari Dekat Solo Lebih Sengsara, Bertaruh Nyawa Demi Sekolah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Laskar Pelangi dari Dekat Solo Lebih Sengsara, Bertaruh Nyawa Demi Sekolah
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar