antara/nyoman budhiana
Sejumlah wisatawan Australia berfoto di depan gerbang Lembaga Pemsyarakatan (Lapas) Kerobokan, Sabtu (7/2/2015). Penjara seluas 4 hektar terbesar di Bali tersebut menjadi obyek wisata bagi sejumlah turis semenjak merebaknya pemberitaan terkait eksekusi mati dua warga Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.
SURYA.co.id | DENPASAR - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Denpasar, Sudjonggo masih menyelidiki surat yang dibuat oleh sejumlah narapidana untuk membela terpidana mati warga negara Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
"Kami masih menyelidiki kebenaran surat iu," katanya saat ditemui di Lapas Kerobokan, Senin (9/2/2014).
Sebelumnya, delapan penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Denpasar di Kerobokan melayangkan surat ke Presiden Joko Widodo agar bisa meringankan hukuman Chan dan Sukumaran.
Mereka meminta kepada Presiden agar bisa mempertimbangkan kembali hukuman mati kepada terpidana yang dikenal dengan sebutan Bali Nine itu.
Surat tersebut ditulis tangan dan lengkap dengan tanda tangan di atas materai Rp 6.000.
Mereka juga menyatakan siap menggantikan hukuman mati terhadap Chan jika presiden tidak memberikan keringanan hukuman.
Di dalam surat tersebut tertulis Chan banyak mengalami perubahan dan sangat dibutuhkan warga binaan di Lapas Kerobokan.
Anda sedang membaca artikel tentang
Masih Diselidiki, Surat Pembelaan Napi Untuk Anggota Bali Nine
Dengan url
http://cahayapost.blogspot.com/2015/02/masih-diselidiki-surat-pembelaan-napi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Masih Diselidiki, Surat Pembelaan Napi Untuk Anggota Bali Nine
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Masih Diselidiki, Surat Pembelaan Napi Untuk Anggota Bali Nine
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar