Yakinkan Keponakan Bahwa Bimo Masih Bekerja di Jakarta

Written By Unknown on Rabu, 10 Desember 2014 | 12.43

SURYA Online, SURABAYA - Para keponakan Petrus Bimo tidak pernah  bertemu sang paman.  

Tapi mereka itu percaya,  Bimo yang tidak pernah pulang itu sedang bekerja di Jakarta.

Dari delapan keponakan, hanya satu  yang pernah berjumpa dan sempat mengenal sosok Bimo.

Dia adalah anak pertama dari kakak sulung Bimo. Ia kini berstatus mahasiswa.

"Keponakannya yang lain, termasuk dua anak saya, Deo Gratias Obaja dan Maximilian Obaja, tidak pernah ketemu mas Bimo," ujar Stefanus Ari Priyambodo (34) alias Ari, adik bungsu Bimo saat ditemui di kediamannya di Malang, Selasa (9/12/2014).

Deo dan Maximilia, masing-masing berusia 10 tahun dan 4 tahun, panggilan akrab dua anak Ari, tak pernah tahu siapa Bimo yang dinyatakan hilang sejak Maret 16 tahun silam.

Tetapi mereka tahu wajah Bimo dari foto yang dipajang di kamar kakek- neneknya, Dionysius Utomo Rahardjo (69) dan Genoneva Misiatini (72),  bapak dan ibu Bimo.

Foto masih hitam putih itu tergantung di dinding, disandingkan dengan wayang kulit  karakter Bima. Foto ukuran 5R yang dibuat saat Bimo masih remaja.

Deo dan Maxi pernah menanyakan keberadaan sosok di potret itu.

"Pernah mereka tanya itu siapa. Saya jawab, itu Pakde Bimo. Saat tanya di mana Pakde Bimo, saya jawab, sedang kerja di Jakarta. Paling susah menjawab kalau ditanya kenapa Pakde Bimo tidak pernah datang ke Malang," cerita Ari.

Sejarah seperti inilah yang menjadi beban bagi keluarga Bimo. Memang benar bahwa mereka telah pasrah apapun yang terjadi.

Tetapi Ari dan saudara-saudaranya merasa punya beban dan tanggung jawab untuk menceritakan kepada generasi-generasi di bawahnya tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan Bimo.

Di sisi lain, keluarga ini juga tak pernah mendapat kejelasan bagaimana nasib Bimo sebenarnya.

Masih hidupkah dia? Kalaupun sudah meninggal, di manakah pusaranya?

"Selain siapa pelakunya, Ini juga yang sangat ingin kami ketahui. Makanya saya tidak heran dan tidak keberatan kalau bapak masih berjuang sampai sekarang ini, termasuk ke Jakarta sekalipun," tutur web designer ini.

Ari, bungsu dari empat bersaudara, sendiri mengaku sangat bangga pada kakak keduanya itu.

Dalam pandangannya, Bimo adalah seseorang yang teguh pada prinsip.

Tak sedikitpun Bimo mengkhianati garis perjuangan yang telah dipilih meski itu berdarah-darah dan pada akhirnya menuntut pengorbanan nyawa.

Dia juga menilai kakaknya itu sebagai figur yang unik. Ari masih ingat benar, saat masih kuliah di Surabaya dan sudah mulai terlibat dalam organisasi mahasiswa, Bimo pulang ke rumah sambil membawa buku Tan Malaka.

Bimo menyuruh Ari dan Danang, adik ketiganya, membaca buku tersebut.

Dua minggu kemudian, Bimo menguji kedua adiknya ini dan mengajukan pertanyaan tentang apa saja yang telah mereka baca dan peroleh dari buku Tan Malaka.

"Ya jelas saya bingung waktu itu. Masih SMP sudah disuruh baca Tan Malaka. Kalau Soekarno, kami masih tahu lah waktu itu. Siapa Tan Malaka saya tidak tahu ketika itu," kenangnya.

Yang pasti, bagi Ari, keluarga besarnya sama sekali tak menyesali pilihan hidup Bimo.

Yang mereka sesalkan hanyalah tidak adanya komitmen dari pemerintah untuk menuntaskan kasus-kasus penghilangan sejumlah aktivis 98 di negeri ini.

Pembiaran yang dilakukan pemerintah, dia anggap sebagai sebuah kejahatan.

"Seseorang diputus hubungan keluarganya dengan orang tua dan saudara. Itu menjadi sebuah kejahatan apabila tidak diungkap," sebutnya.

Karena itu, Ari dan ketiga saudaranya tak pernah risau saat orangtuanya terlibat dalam sejumlah aksi untuk memperjuangkan penuntasan kasus penculikan aktivis.

Apalagi yang dia tahu, mereka tak berjuang seorang diri. Masih ada keluarga-keluarga lain dengan tuntutan serupa.

Selain bergabung bersama IKOHI, mereka juga kerap bersatu dalam aksi damai Kamisan di depan Istana Negara.

"Bapak dan ibu kami semua masih punya semangat yang sama. Kalau untuk sering-sering ke Jakarta, mungkin ibu tidak bisa. Tetapi yang penting harapannya masih ada," pungkas Ari. (ben)

Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA


Anda sedang membaca artikel tentang

Yakinkan Keponakan Bahwa Bimo Masih Bekerja di Jakarta

Dengan url

http://cahayapost.blogspot.com/2014/12/yakinkan-keponakan-bahwa-bimo-masih.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Yakinkan Keponakan Bahwa Bimo Masih Bekerja di Jakarta

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Yakinkan Keponakan Bahwa Bimo Masih Bekerja di Jakarta

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger