Terjerat Raja Ampat

Written By Unknown on Jumat, 10 Oktober 2014 | 12.42

Oleh : Endang Triningsih
Alumnus Hua Ind Malang angkatan 1979

PETUALANGAN empat hari itu dimulai pada Juli 2014 silam. Alumni SMA Kolese Santo Yusuf, Malang atau Hua Ind, angkatan 1979 sepakat berangkat ke Raja Ampat, Papua. Di antara alumni ada yang membawa anak membuat nuansa reuni semakin guyup. Perjalanan Surabaya-Sorong, transit di Makassar pun dimulai.

Sorong pun akhirnya kami singgahi. Usai sarapan, tujuan pertama adalah teluk Kabui yang dilengkapi dengan gugusan pulau. Sungguh, pesonanya jauh lebih cantik ketimbang di Guilin, China. Perjalanan di lanjutkan menuju Resort Raja Ampat Dive Lodge (Radil) yang terletak pulau Mansuar. Di sinilah kami menginap selama berada di Raja Ampat.

Resort ini terletak di tepi pantai yang airnya jernih dan banyak ikannya, di bagian belakang resort menjulang bukit karang tinggi ditumbuhi pepohonan lebat hutan alami. Sungguh indah, udara pun terasa segar walau cukup panas. Setelah makan siang rombongan naik speedboat menuju kampung Yenbuba untuk berenang dan snorkeling.

Hari kedua, pemandu lokal, Pak Zaka, begitu kami memanggilnya memberi informasi bila hari ini kami akan ke pulau Wayag. Kami bergegas sarapan agar tak terlalu siang untuk melaut menuju pulau Wayag, salah satu icon Raja Ampat. Speedboat membawa rombongan kami langsung ke pulau Wayag.

Bahaya di laut tidak pernah kami ketahui, tidak seorang pun menjelaskan tentang hal-hal yang mungkin terjadi. Persiapan yang kami bawa hanyalah topi, sarung tangan, sepatu kets, dan makanan kecil untuk bekal di perjalananan. Ternyata perjalanan begitu berat, kami nyaris batal ke pulau Wayag karena godaan cuaca, diimbuh dengan pendakian bukit terjal menuju Wayag. Toh akhirnya semua akumulasi emosi itu berbuah manis. Pesona pulau Wayag yang luar biasa, menyerap habis kelelahan kami. Wayag memang bagai surga yang hilang.

Tidak terasa, senja segera turun dan kami harus kembali agar tidak terjebak bermalam di laut lepas. Sayang, Wayag harus kami tinggalkan. Namun ancaman belum sepenuhnya berlalu karena BBM menipis dan speedboat tidak bisa merampat hingga ke resort. Hah? Kami pun terpaksa diinapkan di pos terdekat dari Wayag, pos C1. Di sini kami bermalam, tanpa persiapan apapun, bahkan tanpa bekal sama sekali. Alamak...

Bagaimana esok? Ternyata logistik datang meski harus memasak sendiri. Usai sarapan, pemandu datang dengan speedboat berisi BBM. Akhirnya kami bisa kembali ke resort dan memulai petualangan yang lain di Raja Ampat.


Anda sedang membaca artikel tentang

Terjerat Raja Ampat

Dengan url

http://cahayapost.blogspot.com/2014/10/terjerat-raja-ampat.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Terjerat Raja Ampat

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Terjerat Raja Ampat

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger