SURYA Online, MAGETAN - Masih ingat Samuel Kristian (5) anak warga Desa Patihan, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan yang dicekoki air keras Haryanto ayah tirinya, Selasa (10/12-2013) lalu itu, kini kondisinya mengenaskan, dia kini kesulitan bernafas, karena kedua lubang hidungnya tertutup bekas luka akibat air keras itu.
Sementara, bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan lewat Dinas Sosial setempat dihentikan ditengah jalan sebelum operasi membuat lubang pernafasan dilakukan tim RSUD Provinsi Dr Soetomo, Surabaya.
"Saya sudah memohon dengan berkirim surat ke Pemkab Magetan bulan April 2014, tapi sampai sekarang belum dibalas,"kata Ny Ismiatun ibu Samuel Kristian kepada Surya sambil matanya berkaca-kaca, Selasa (24/6/2014).
Dulu, lanjut Ny Ismiatun, saat Samuel Kristian dirawat di RSUD dr Sayidiman Magetan, Dinsos berjanji akan membantu biaya pengobatan termasuk operasi anaknya hingga sembuh. Tapi, sebelum operasi untuk membuat lubang pernafasan dilakukan, bantuan itu dihentikan.
"Menurut dokter, lubang pernafasan Samuel, tersumbat sampai diatas hidung. Kalau ini tidak dilakukan operasi, selamanya Samuel akan bernafas lewat mulut,"kata Ny Ismiatun, yang sejak suaminya di bui, untuk menghidupi anak-anaknya, dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga di warung milik tetangganya ini.
Ny Ismiatun sangat berharap, Pemkab Magetan segera bisa mengusahakan biaya operasi pembuatan lubang pernafasan, agar anaknya yang baru duduk di Taman Kanak-kanak ini bisa kembali sehat dan bisa menikmati masa anak-anak seperti teman-temannya.
"Saya tidak berharap lebih, mungkin Pemkab bisa membantu sampai pembuatan lubang hidung saja. Saya sudah tidak punya biaya,"kata Ny Ismiatun dengan suara tersendat-sendat, seraya mengatakan keseharaian anak lelakinya itu menggunakan masker yang menutupi separo wajahnya.
"Saya kasihan, kalau memakai masker mulutnya tertutup dia seperti dibekap sampai matanya berair menahan nafas,"kata Ny Ismiatun, yang akhirnya tak bisa menahan air matanya ini.
Seperti diberitakan, Samuel Kristian (5) anak warga Desa Patihan, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan luka bakar hampir 30 persen, setelah dicekoki Haryanto, ayah tirinya saat anak itu tidur karena menderita demam tinggi.
Alasan Haryanto tega melakukan kekerasan kepada Samuel Kristian itu, karena korban dianggap nakal, menangis sepanjang malam. Padahal, Samuel Kristian rewel akibat terserang influensa dan saat kejadian dicekoki air keras itu, sedang demam tinggi.
Akibat perbuatan Haryanto, separo wajah dan kerongkongan Samuel Kristian seperti luka bakar sebesar 30 persen dan ayah tiri yang tega berbuat kekerasan terhadap bocah lima tahun itu oleh Pengadilan Negeri (PN) Magetan dijatuhi vonis penjara selama 10 tahun.
Sementara Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial dan Pelayanan Masyarakat Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Magetan Samadi, yang dikonfirmasi membenarkan kalau pihaknya sudah menghentikan bantuan pengobatan kepada korban.
"Kita (Dinsos) sudah mengeluarkan biaya sebesar Rp 7 juta untuk biaya pengobatan dan perawatan,"kata Samadi Kabid Rehabsos dan Yanmas, Selasa (24/6/2014).
Dinsos, kata Samadi, hanya bisa membantu sampai korban sembuh. Sedang untuk kesehatan bukan lagi menjadi tugas Dinsos.
"Masih ada yang lebih parah membutuhkan pertolongan kami. Kalau masalah medis itu bukan lagi tugas Dinsos, karena masalah bantuan sosial sudah kami berikan,"kata Samadi.
Anda sedang membaca artikel tentang
Samuel, Bocah Korban Kekejaman Ayah Tiri Kehilangan Lubang Pernafasan
Dengan url
http://cahayapost.blogspot.com/2014/06/samuel-bocah-korban-kekejaman-ayah-tiri.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Samuel, Bocah Korban Kekejaman Ayah Tiri Kehilangan Lubang Pernafasan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Samuel, Bocah Korban Kekejaman Ayah Tiri Kehilangan Lubang Pernafasan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar