SURYA Online, SURABAYA - Dalam tender yang diikuti 13 dari 26 perusahaan, untuk pemasaran 6.000 ton gula produksi 2013 milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI, yang digelar Selasa (17/6/2014), harga tender gula masih rendah.
Hal itu membuat harapan produsen untuk mendapatkan harga gula yang lebih baik dibanding 2012 dan 2013 lalu, masih jauh.
Adig Suwandi, Sekretaris Perusahaan PTPN XI, dalam rilisnya, Rabu (18/6/2014) menyebutkan, bila dalam pertemuan tander itu, penawaran tertinggi hanya mencapai Rp 8.377.60 per kg.
"Karena belum sesuai dengan harga perhitungan sendiri, gula tidak dilepas dan tender dinyatakan batal," jelas Adig.
Nilai penawaran dalam tender itu masih lebih rendah dibandingkan dengan harga tender tender 646,66 ton gula milik petani produksi 2014 di Pabrik Gula (PG) Madukismo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Dengan harga yang diputuskan, Senin (16/6/2014) atau sehari sebelum tender di Surabaya, terbentuk harga Rp 8.506,00.
Sedangkan tender 1.200 ton gula petani PG Trangkil, Pati, Jateng, harga Rp 8.530,00.
"Rendahnya harga gula tidak terlepas dari banyaknya stok. Selain hasil giling 2014, stok juga dipicu masih menumpuknya gula hasil giling 2013 lalu di sejumlah gudang PG, baik milik PG sendiri maupun milik pedagang yang dititipkan," tambah Adig.
Kondisi demikian juga dipicu rendahnya harga gula dunia yang selama ini menjadi referensi pedagang saat melakukan penawaran.
"Untuk tetap menjaga agar harga gula tetap memberikan keuntungan memadai bagi produsen, satu-satunya jalan terbaik adalah mengendalikan stok dengan mencegah masuknya gula rafinasi ke pasar eceran," lanjutnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Cegah Gula Rafinasi Masuk ke Pasar Eceran
Dengan url
http://cahayapost.blogspot.com/2014/06/cegah-gula-rafinasi-masuk-ke-pasar.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Cegah Gula Rafinasi Masuk ke Pasar Eceran
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Cegah Gula Rafinasi Masuk ke Pasar Eceran
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar