SURYA Online, MOJOKERTO - Dampak dari kisruh dan bergolaknya SMAN 1 Pacet membuat proses belajar-mengajar di sekolah milik pemerintah ini lumpuh untuk beberapa saat. Mulai pagi yang mendapati pintu gerbang tergembok, akibatnya seluruh siswa keleran. Sementara para guru ikut mediasi.
Kondisi ini bertolak belakang dengan apa yang diinginkan Kabid Ketenagaan Dindik Kabupaten Mojokerto Tulus Widayat. Dia menghendaki proses belajar-mengajar tetap berjalan. Karena tak tahan dengan situasi keleleran, siswa terutama kelas XII atau tiga memilih ikut demo. Mereka juga membentangkan poster bertuliskan turunkan Kasek Mashudi dan biaya SPP mereka.
"Kami yang kini menjadi korban. Situasi kelas dan sekolah tak lagi bisa untuk belajar. Sejak tadi gerbang digembok katanya ada rapat pembinaan guru. Kami mau Unas," ucap salah satu siswa kelas tiga.
Para siswa ini juga minta penurunan SPP. Sekolah milik pemerintah memberlakukan SPP berbeda. Untuk kelas reguler berlaku Rp 140.000 per bulan. Untuk SPP bagi kelas Unggulan Rp 190.000.
"Kami semua murid menginginkan Kepala Sekolah diganti saja," kata siswi yang lain.
Sementara itu, saat ini situasi sudah bisa dikendalikan. Dengan dimediasi Polsek Pacet, para guru yang sebelumnya demo ada di sekolah. Sementara Kasek Mashudi juga ada di sekolah. Mereka menunggu kedatangan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto Suharsono.
Anda sedang membaca artikel tentang
Siswa pun Ikut Demo Turunkan Kasek
Dengan url
http://cahayapost.blogspot.com/2014/03/siswa-pun-ikut-demo-turunkan-kasek.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Siswa pun Ikut Demo Turunkan Kasek
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Siswa pun Ikut Demo Turunkan Kasek
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar