SURYA Online, SURABAYA - Bayi temuan yang sempat menjadi polemik karena ditolak dua rumah sakit milik pemerintah, diserahkan ke Dinas Sosial Pemprov Jatim, Senin (13/1/2014).
Prosesi penyerahan bayi yang menjalani perawatan di RS Al-Irsyad itu membuat para perawat dan karyawati yang selama ini merawatnya menangis.
Bahkan, salah satu perawat bernama Shofi, tidak bisa membendung isakan tangisnya.
"Jadi anak baik ya nak. Semoga mendapat orang tua yang sakinah, anak sholeh ya nak," ungkapnya disela isakan tangis.
Tak hanya Sofi, Sunarti dan Evie Kismiyati, karyawati di bidang rekam medik pun juga meneteskan air mata.
Bayi yang dinamai Muhammad Irsyad, saat ini sudah berusia 44 hari, dengan berat badan sudah mencapai 4,4 kg.
Sementara saat datang ke RS Al-Irsyad pada 1 Desember 2013 lalu, berat badannya hanya 2,6 kg.
Prosesi penyerahan yang dilakukan di aula lantai 4 RS Al Irsyad, dilakukan dari Direktur RS Al-Irsyad, dr Akhmad Bakarman kepada Dwi Astuti, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) PSA Balita Sidoarjo, Dinas Sosial Provinsi Jatim.
Disela acara, dr Akhmad mengatakan, bila kondisi bayi Irsyad sehat dan berpesan agar nama Muhammad Irsyad itu bisa dipertahankan selama di Dinas Sosial agar sang anak ini bisa menjadi anak yang sholeh, mengikuti arti dari namanya sendiri.
Bayi Muhammad Irsyad sendiri, merupakan bayi yang ditemukan seorang pemulung di tempat pembuangan sampah di kawasan Simokerto.
Anda sedang membaca artikel tentang
Isak Tangis Iringi Bayi Irsyad Saat Diserahkan ke Dinas Sosial
Dengan url
http://cahayapost.blogspot.com/2014/01/isak-tangis-iringi-bayi-irsyad-saat.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Isak Tangis Iringi Bayi Irsyad Saat Diserahkan ke Dinas Sosial
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Isak Tangis Iringi Bayi Irsyad Saat Diserahkan ke Dinas Sosial
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar