SURYA Online, BANGKALAN - Berkembangnya wacana tes keperawanan bagi siswa baru di tingkat SLTA/MAN oleh Dinas Pendidikan (disdik) di Indonesia dinilai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Moh Nuh kurang bermanfaat.
"Dari istilahnya (tes keperawanan) saya sudah ngeri. Saya lebih memilih istilah 'virginity' karena dengarnya lebih soft. Tapi saya menegaskan kementerian pendidikan tidak setuju model-model tes seperti itu," ungkap Moh Nuh saat mengunjungi Pondok Pesantren (ponpes) Al-Hikam, Kecamatan Burneh, Kamis (22/8/2013).
Ia menegaskan, dinas atau lembaga pendidikan jangan pernah melakukan kegiatan-kegiatan di luar pendidikan yang tidak memberikan kemanfaatan apalagi menimbulkan polemik.
"Untuk apa (tes keperawanan) jika diterapkan? Kalau hasil tes nya tidak virgin terus mau diapakan?," tegasnya.
Sebagai lembaga yang mempunyai kewenangan di dunia pendidikan, lanjutnya, sekolah maupun dinas seharusnya berupaya mencegah anak didik tidak terjebak ke praktik-praktik prostitusi.
"Kalau sudah terlanjur, maka tugas kita adalah membina. Bukan malah mencar-cari siswi yang tidak virgin. Karena mereka mempunyai hak memperoleh pendidikan," katanya.
Dalam kunjungannya itu, Moh Nuh memberikan semangat kepada 530 siswa baru di Ponpes Al-Hikam sebagai bentuk dukungan moral.
"Saya sudah biasa kalau ada waktu luang keliling sekedar menumbuhkan self confidence siswa," tandasnya.
Pengasuh Ponpes Al-Hikam KH Nurudin Arrahman mengatakan, kunjungan Moh Nuh dalam beberapa tahun terakhir memberikan keuntungan positif terhadap anak didiknya.
"Alhamdulillah, lulusan tahun ini lebih dari 100 siswa kami diterima di perguruan tinggi dan swasta," singkatnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Mendikbud Tak Setuju Tes Keperawanan
Dengan url
http://cahayapost.blogspot.com/2013/08/mendikbud-tak-setuju-tes-keperawanan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Mendikbud Tak Setuju Tes Keperawanan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Mendikbud Tak Setuju Tes Keperawanan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar