SURYA Online, KEDIRI - Semula Muksim (65) hanyalah pembuat perahu kayu di Sumatera Selatan. Setelah kembali lagi ke Jawa, dia beralih profesi sebagai spesialis pembuat bedug masjid.
Membuat bedug sebenarnya bukan keahlian utama warga Desa Mondo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Awal membuat bedug dilakukan saat dia diminta KH Masrukin, pengasuh Ponpes Jampes, Gampengrejo.
Waktu itu sekitar 1987, Muksim diminta pengasuh ponpes untuk membangun masjid di pondok. Setelah selesai membangun masjid ternyata masih belum ada bedugnya.
KH Masrukin kemudian meminta Muksim membuatkan sekalian bedugnya.
"Waktu itu saya matur ke pak kiai kalau belum pernah membuat bedug. Tapi Kiai Masrukin tetap meminta saya mencoba membuatnya," ungkap Muksim.
Ternyata bedug buatan Muksim kualitasnya bagus dan suaranya nyaring.
Bedug buatan Muksim yang terbuat dari kayu trembesi itu suaranya saat ditabuh bagus.
Setelah membuat pesanan bedug itu, ia pun banyak mendapat pesanan untuk membuatkan bedug lainnya.
Pesanan datang tidak hanya dari Kediri tapi juga dari berbagai kota di Indonesia seperti Surabaya, Jakarta, Palembang dan Bali.
Malahan beberapa kali Muksim mendapat pesanan membuatkan bedug untuk masjid di Spanyol.
"Saya sempat kaget ada orang luar negeri yang pesan bedug kepada saya," ujarnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Perajin Bedug di Kediri Kebanjiran Pesanan
Dengan url
http://cahayapost.blogspot.com/2013/07/perajin-bedug-di-kediri-kebanjiran.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Perajin Bedug di Kediri Kebanjiran Pesanan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Perajin Bedug di Kediri Kebanjiran Pesanan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar