Rabu, 20 Februari 2013 12:38 WIB | Dibaca: 7 | Editor: Heru Pramono | Reporter : Nuraini Faiq
surya/nuraini faiq
Tim dari Pemkot Mojokerto saat melakukan penyuluhan di dua sekolah
Diakui Kepala Bagian Bantuan Hukum Pemkot Mojokerto Iswahyudi bahwa fenomena siswi menjadi purel sudah menggejala. "Namun sejauh ini belum ada laporan ke kami. Makanya, saatnya kita mencegah dengan memberi pemahaman kepada pelajar kita," kata Iswahyudi Rabu (20/2/2013) usai penyuluhan.
Tim dari Pemkot hingga siang ini sudah melakukan penyuluhan di dua sekolah, yakni SMAN 1 Kota Mojokerto dan salah satu SMK A Yani. Mereka fokus ke fenomena pelajar yang jadi purel atau partner song di tempat karaoke. "Secara umum kami angkat human trafficking," kata Iswahyudi.
Puluhan siswa dan anggota OSIS begitu antusias mengikuti penyuluhan soal perdagangan manusia tersebut. Apalagi saat ini banyak fenomena siswi SMA yang terjun ke dunia malam. Salah satunya ke tempat karaoke. Sebagian pelajar ada yang mengetahui bahwa ada teman mereka yang menjadi purel. Tarifnya rata-rata Rp 100.000 per malam.
"Memang sangat mudah kalau pelajar jadi korban. Mereka banyak yang tergiur dengan uang ini. Apalagi sekarang banyak tren pelajar pakai HP bagus. Jangan sampai pelajar kita makin terjerumus. Ini tugas kita bersama," kata Iswahyudi.
Akses Surabaya.Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat surabaya.tribunnews.com/m/
Anda sedang membaca artikel tentang
Mulai Marak Pelajar SMA Jadi Purel di Mojokerto
Dengan url
http://cahayapost.blogspot.com/2013/02/mulai-marak-pelajar-sma-jadi-purel-di.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Mulai Marak Pelajar SMA Jadi Purel di Mojokerto
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Mulai Marak Pelajar SMA Jadi Purel di Mojokerto
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar