Minggu, 18 November 2012 10:05 WIB | Dibaca: 83 | Editor: Heru Pramono | Reporter : Zainuddin
Aksi yang digelar bersama Harris Hotel ini menarik perhatian warga. Belasan warga memanfaatkan aksi gundul massal itu untuk mencukur habis rambutnya. Warga yang berminat mencukur rambutnya tidak perlu membayar mahal. "Mereka membayar seikhlasnya. Semua dana yang terkumpul dari aksi ini akan kami gunakan untuk pelestarian lingkungan," kata Ketua ProFauna Indonesia, Rosek Nursahid.
Dalam catatan ProFauna, sedikitnya 4 juta hektar hutan di Indonesia beralih fungsi menjadi pemukiman dan persawahan atau ladang. Menurutnya perambahan hutan di Indonesia ini tercepat di dunia. Khusus di Malang Raya, perambahan hutan yang paling marak berada di lereng Gunung Arjuno dan Gunung Kawi. "Perambahan hutan di Malang Raya sangat memprihatinkan. Padahal hutan di Gunung Arjuno dan Gunung Kawi itu seperti jantungnya hutan di Jatim," tambahnya.
Dalam aksi ini, aktivis ProFauna mengusung berbagai poster pelestarian satwa liar, seperti 'Stop Perdagangan Primata', Lestarikan Primata Indonesia', 'Jangan Beli Satwa Liar', dan berbagai poster lainnya. Balon gorila ukuran raksasa juga menghiasi Car Free Day selama demonstrasi berlangsung.
Rosek mengaku sengaja memilih Car Free Day untuk menggelar aksi karena menjadi pusat berkumpulnya warga kota. Moment yang digelar setiap Minggu ini juga menjadi ajang berkumpulnya berbagai komunitas, termasuk komunitas pecinta satwa liar. "Melalui kampanye ini, kami ingin menegaskan bahwa satwa liar itu tempatnya di hutan," tegasnya.
Akses Surabaya.Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat surabaya.tribunnews.com/m/
Anda sedang membaca artikel tentang
Sindir Penggundulan Hutan, ProFauna Aksi Gundul
Dengan url
http://cahayapost.blogspot.com/2012/11/sindir-penggundulan-hutan-profauna-aksi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Sindir Penggundulan Hutan, ProFauna Aksi Gundul
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Sindir Penggundulan Hutan, ProFauna Aksi Gundul
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar