SURYA.co.id | SURABAYA - "Yayasan Rumah Kehidupan menampung wanita hamil di luar nikah agar dapat dipulihkan dan mencegah pengguguran kandungan." Begitu bunyi iklan yang dipasang Priscilla Lidia Brocharda di sebuah media cetak tahun 14 tahun silam.
Niat mulia Priscilla itu terpicu oleh maraknya berita tentang wanita yang membuang bayi hasil hubungan di luar nikah. "Saya sangat tersentuh ada ibu tega berbuat nekad seperti itu. Selain untuk menutup malu karena perbuatannya dengan orang yang bukan suaminya itu menghasilkan janin, ada yang membuang bayinya karena tak mampu bayar bea persalinan," tandas Priscilla.
Ibu empat anak ini tak ingin ada lagi wanita-wanita yang mengugurkan kandungannya atau membuang bayinya begitu saja. "Tiap anak itu adalah anugerah Tuhan yang harus dijaga dan dirawat!" cetus wanita yang sehari-hari menjalani bisnis MLM dan distributor aneka buku ini.
Untuk mewujudkan niatnya itu, Priscilla mengontrak sebuah rumah berukuran 9x17 meter di kawasan Jl Babatan Surabaya. Sayangnya, ternyata hingga hampir enam bulan setelah pasang iklan itu, rumah tetap kosong. Tak ada yang masuk ke panti itu.
Ditambahkan Priscilla, kalau pun ada yang respons menghubunginya justru mereka yang ingin mengugurkan kandungan. "Wah, saya bisa ditangkap polisi kalau melakukan itu (menggugurkan kandungan). Wong niat saya justru mencegah terjadinya penguguran kok!" kata Priscilla mengutip ucapan yang disampaikan ke perempuan-perempuan yang datang dengan niat mengugurkan kandungan.
Namun, kesabaran Priscilla membuahkan hasil. Di bulan keenam pada perempuan yang menemuinya. Perempuan asal Solo itu mengaku usia kandungan hasil perbuatan di luar batas dengan sang kekasih hati yang lalu kabur meninggalkan tanggung jawabnya itu sudah masuk bulan ketiga.
Mendapat 'pasien' pertama, Priscilla pun menyambut gembira. Dia memberi pelayanan terbaik agar janin dalam kandungan perempuan itu tetap sehat hingga masuk proses persalinan nanti.