SURYA Online, PONOROGO - Kursi anggota DPRD Kabupaten Ponorogo periode 2014-2019, separohnya bakal didominasi orang-orang baru. Ini menyusul, dalam Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 9 April 2014 kemarin, dari perebutan 45 kursi, sebanyak 20 kursi incumbent dinyatakan tak lolos menjadi anggota DPRD Kabupaten Ponorogo. Sedangkan sisanya, 25 incumbent lainnya, dipastikan bakal lolos menjadi anggota DPRD Kabupaten Ponorogo untuk periode berikutnya.
"Dari 45 kursi dewan yang diperebutkan, 25 orang incumbent lolos, namun 20 incumbent lainnya tak lolos.
Sedangkan satu orang incumbent lolos karena pindah partai yang semula berangkat dari PKPI, di pencalonan kedua kalinya berangkat dari partai Hanura, yaitu Muryanto yang juga mantan Kades Tegalombo, Kecamatan Kauman," terang Ketua KPUD Kabupaten Ponorogo, Fatkhul Aziz kepada Surya, Minggu (27/4/2014).
Lebih jauh, Aziz menguraikan dari 20 wajah pendatang baru itu, 9 diantaranya merupakan muka-muka terbaru. Pasalnya, mereka adalah para mantan Kepala Desa (Kades) di sejumlah desa yang ada di wilayah Kabupaten Ponorogo yang memberanikan diri mencalonkan diri menjadi Calon Anggota Legislatif (Caleg) dalam Pileg 9 April 2014 kemarin.
"Memang banyak mantan Kades yang terpilih dalam Pileg kali ini," imbuhnya.
Aziz merinci untuk Dapil 1, ada mantan Lurah Tonatan, Muttaqien Azhari (Mustang) berangkat dari Partai Golkar, Dapil III, ada mantan Kades Pulung, Atik Suharso dari Partai Gerindra, Dapil IV ada tiga caleg yang lolos yakni mantan Kades Munggu, Kecamatan Bungkal, Adri Catur Darminto dari Partai Golkar, Mantan Kades Sendang, Kecamatan Ngrayun, Sukirman dari Partai Gerindra, dan mantan Kades Bekare, Kecamatan Bungkal, Mulyono dari Partai Gerindra. Sedangkan Dapil V ada Kateni, mantan Kades Jambon, kecamatan Jambon dari Partai Golkar dan Mahfud Arifin, mantan Kades Bulak, Kecamatan Balong. Sedangkan dari Dapil VI, ada Sugiyanto mantan Kades Pohijo, Kecamatan Sampung dari Partai Demokrat dan Muryanto, mantan Kades Tegalombo, Kecamatan Kauman dari Partai Hanura.
"Semua mantan Kades itu, mendapatkan perolehan suara memenuhi syarat menjadi caleg jadi di DPRD Ponorogo," ungkapnya.
Rata-rata, kata Aziz para mantan Kades itu berbondong-bondong terjun ke dunia politik praktis (masuk parpol) karena mereka berasumsi memiliki pengalaman dalam teknis pemilihan caleg yang mirip dengan teknis Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). Oleh karenanya, bagi para mantan Kades, pileg 2014 tidak begitu asing bagi mereka. Selain itu, juga memiliki kekuatan di dalam beberapa forum atau komunitas yang mengatasnamakan Forum Kepala Desa itu.
"Kekuatan para mantan Kades itu karena mereka ikut di sejumlah forum yang beranggotakan Kades. Sumber kekuatan itu pengaruh di dalam perebutan suara pemilih di masing-masing desa. Fenomena itu masih ampuh terbukti bisa meloloskan 9 caleg terpilih dari para mantan Kades," urainya.
Berdasarkan hasil rekapitulasi Partai Golkar menjadi juara dalam pileg 2014 dengan mendapat 10 kursi, disusul PKB 7 kursi, Partai Demokrat, Gerindra dan PAN masing-masing 6 kursi, PDIP 5 kursi, PKS 2 kursi, serta PPP, Hanura dan Nasdem masing-masing 1 kursi.
Sementara, Mantan Kades Munggu, Kecamatan Bungkal, Andri Catur Darminto, caleg terpilih Golkar yang berangkat dari Dapil 4 memperoleh 6.080 suara. Dia mengaku bersyukur dirinya masih diberi amanat rakyat untuk ikut memperjuangkan sejumlah desa yang tertinggal termasuk kampungnya.
"Kami berniat ingin memperjuangkan desa-desa di Ponorogo yang masih dalam keprihatinan dan jauh tertinggal mulai infrastruktur sampai fasilitas umumnya. Semoga amanat yang kami emban ini akan mampu memberikan yang terbaik kepada masyarakat, dan menambah persaudaraan kami dengan para kepala desa di seluruh Ponorogo," pintahnya.
Sedangkan Sugiyanto, mantan Kades Pohijo, yang berangkat dari Partai Demokrat dengan memperoleh 3.349 suara merasa prihatin karena selama ini Kecamatan Sampung belum punya anggota dewan.
"Saya niat berangkat karena di Kecamatan Sampung selama ini tidak memiliki wakil rakyat yang duduk di kursi DPRD Ponorogo. Saya yakin mampu bersaing karena selama menjabat Kades kami juga pernah mengawal lahirnya undang-undang desa," pungkasnya.
